Tampilkan postingan dengan label PSK. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PSK. Tampilkan semua postingan

Kamis, 09 Oktober 2014

Ternyata Ini Motif Pembunuhan Mutilasi Kejam WNI di Australia

Marcus Volke dan Mayang Prasetyo
Media internasional khususnya media Indonesia dan Australia sedang dibuat geger atas terjadinya pembunuhan kejam yang menimpa Mayang Prasetyo, seorang perempuan transgender Warga Negara Indonesia (WNI), di negeri kangguru. Bagaimana tidak geger? Pembunuhan tersebut bukan sekadar pembunuhan biasa karena setelah korban dibunuh, korban dimutilasi dan dimasak! Hiiiii menyeramkan!

Setelah sempat sebelumnya simpang siur, akhirnya motif pembunuhan Mayang mulai terungkap juga. Marcus Volke, pasangan dan pembunuh Mayang, ternyata sudah sering memaksa Mayang keluar dari rumah pelacuran legal dan menjadi pekerja seks komersial (PSK) swakerja.

Ivan Gneil, pemilik rumah pelacuran Pleasure Dome di Melbourne, mengungkapkan bahwa Volke telah sering mengarahkan Mayang ke jalan sesat. "Ia kerap memaksa Mayang keluar dari rumah pelacuran legal, dan masuk ke bisnis seks ilegal dengan menjadi pelacur swakerja," terang Gneil.
Menurut keterangan Gneil, Mayang kerap menolak. Akibatnya, hubungan keduanya tak harmonis dan sering diwarnai kekerasan.

"Sekitar 18 bulan lalu, Mayang menghubungi saya dan mengatakan ingin kembali ke Pleasure Dome tapi tidak sekarang. Saya tahu ia tidak bahagia, dan saya akan senang Mayang kembali," ungkap Gneil.

Beberapa teman dekat Mayang juga mengungkapkan bahwa Volke ingin memaksa Mayang untuk mengikuti jejaknya sebagai PSK swakerja. Alasan Mayang untuk menolak hal tersebut kuat. Menjadi PSK swakerja sangat berisiko, karena tanpa perlindungan dari penipuan, kekerasan, bahkan pembunuhan.

Ternyata cerita bahwa keduanya bertemu di kapal pesiar adalah omong kosong. Demikian juga cerita bahwa Volke adalah seorang koki juga ternyata adalah omong kosong. Sebelum pindah ke Brisbane, Mayang telah bekerja di Pleasure Dome selama lima tahun.

"Selama lima tahun ia beberapa kali pulang ke Indonesia untuk waktu cukup lama, dan kembali lagi," terang Gneil.

Volke juga telah bekerja di Pleasure Dome selama dua setengah tahun. Mayang mengisi 'akuarium' transgender sedangkan Volke menghuni ruang gigolo.

"Mayang benar-benar cantik," kenang Gneil. "Saya tidak tahu Mayang dan Volke berhubungan, sampai keduanya pindah ke Brisbane tahun 2012."


Berita-berita seputar pembunuhan Mayang juga banyak yang menerima kritikan akibat pemberitaan yang menyudutkan korban. Banyak media yang mengambil perspektif menyudutkan korban baik karena korban adalah seorang transgender maupun PSK. Sempat beredar petisi di Australia untuk mengecam media Courier Mail akibat dari judul berita yang tidak sensitif korban. Portal berita tersebut pun sudah minta maaf.