Tjahjo Kumolo |
Lagi-lagi politisi kita mengajukan ide yang membuat rakyat
marah. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo baru saja melontarkan
wacana supaya partai politik (parpol) yang memiliki kursi di DPR akan dapat
kucuran dana sebesar Rp1 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN).
Banyak pihak yang merasa ide tersebut janggal. Seperti juga
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang menanggapi dengan menyampaikan keberatan
dengan usulan Tjahjo tersebut. Menurutnya, wacana pembiayaan parpol harus melihat
keterwakilan kursi di DPR. Jadi bisa dibilang bahwa tidak bisa semua parpol
mendapatkan kucuran dana yang sama dari pemerintah, dan Mendagri harus
memperhitungkan terlebih dahulu wacana tersebut.
Kesimpulannya, harus tetap dihitung dulu besarnya suatu
partai itu. Berapa kursi di DPR nya di hitung sekian tetapi itu tidak besar.
Waktu JK menjabat sebagai ketua umum Partai Golkar hanya satu tahun kira-kira
terima Rp2 miliar. Padahal, anggota DPR Golkar paling banyak waktu itu 126.
Jadi besaran tersebut bisa dibilang kecil itu. Apalagi untuk partai kecil, masa
sama.
JK juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini dirinya belum
membahas wacana tersebut dengan Tjahjo.
Sebelumnya seperti yang sudah kita ketahui bersama, Mendagri
Tjahjo Kumolo menggulirkan wacana pembiayaan untuk parpol Rp1 triliun yang
bersumber dari APBN untuk meningkatkan transparansi dan demokrasi. Tjahjo
berharap wacana itu mendapat dukungan dari DPR dan elemen masyarakat pro
demokrasi.
Menurut Tjahjo, parpol memerlukan dana untuk melakukan persiapan
dan melaksanakan pemilihan umum (pemilu) serta melakukan pendidikan kaderisasi
dan program operasional.
Namun pengawasan ketat terhadap penggunaan APBN untuk parpol
juga harus diikuti dengan sanksi keras bila ada yang melakukan pelanggaran,
termasuk pembubaran parpol.
Salah satu yang harus diperhatikan juga adalah banyaknya
jumlah parpol di Indonesia karena Indonesia memang menganut sistem multi
partai. Wah jadi berapa dana yang harus dikucurkan untuk mengakomodir kesemua
parpol itu? Mungkin Tjahjo melihat dari negara yang hanya bipartai. Orang-orang
pun akan berlomba-lomba bikin parpol, toh dibiayai negara kan, jadi apa
salahnya mencoba! Gawat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar