Ahok |
Lagi-lagi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama
(Ahok) bikin heboh karena melontarkan kata-kata kasar pada saat wawancara live
di televisi. Dia memang sudah dikenal sebagai figur kepala daerah yang ceplas
ceplos bahkan kerap mengeluarkan kata-kata makian seperti 'bajingan',
'brengsek', 'kurang ajar'. Ia pun sudah menerima kritikan dari banyak pihak
terkait ucapannya.
Wawancara yang dipandu presenter Aiman Witjaksono itu
terkait kisruh anggaran APBD DKI. Ahok berulang kali menyebut kata 'tai' untuk
menggambarkan kelakuan para anggota DPRD DKI.
Berikut ini adalah potongan wawancara Ahok tersebut:
Aiman: Ada anggaran
siluman Rp12,7 triliun yang mau dimasukan dalam APBD? Bagaimana menurut Anda?
Ahok: (DPRD mau) Mau
beli tanah, mau beli alat berat, mau beli truk sampah, itu dimasukkan
Aiman: Itu yang anda
dibilang suap?
Ahok: Ya, gua bilang
itu nggak guna. Ganti sama ups-ups, itu nggak guna bos.
Ahok: Kita sudah punya
nih (peralatan yang dianggarkan). Lu jangan buat ini dong, eh dibalikin ini
yang buat suap, sialan gak tuh.
Ahok: Makanya gua
bilang, panggil gua ke angket. Biar gua jelasin semua. Biar gua bukain tai-tai
semua dia seperti apa.
Aiman: Pak Ahok, kita
sedang live nih pak.
Ahok: Gak apa-apa,
biar orang tau emang tai. Gua bilang tai itu apa, kotoran, ya silahkan.
Aiman: Mungkin bisa
lebih diperhalus Pak Gubernur DKI Jakarta, dengan segala hormat.
Ahok: Kalau gua mau
ngomong tai, terus mau apa. Wawancara live gua, ya resikonya gitu. KompasTV
jangan pernah wawancara gua live kalau gak suka kata gua tai segala macam. Itu
bodohnya anda mau live, lain kali rekaman aja biar bisa anda potong.
Kehebohan tersebut mengakibatkan dia ditegur langsung oleh Wakil
Presiden Jusuf Kalla (JK), Ahok langsung menyampaikan permintaan maaf untuk
ucapannya tersebut. "Saya minta maaf, Pak. Saya pikir pakai bahasa toilet
itu sudah halus, Pak," ujarnya menirukan pembicaraan dengan JK.
Menurut Ahok, JK menilai dirinya bisa melampaui Gubernur DKI
Ali Sadikin yang juga terkena sangat keras. Caranya yakni dengan mengutamakan
pembangunan Jakarta dan kesejahteraan warga.
Beginilah bangsa yang lebih mengutamakan kesopanan, padahal
munafik. Para anggota DPRD kurang ajar itu memang patut diberi segala jenis
umpatan yang ada, termasuk kebun binatang dan segala isinya. Para koruptor
kalap itu memang harus diberi pelajaran.
Rakyat akan berada di belakang Ahok yang dengan lantangnya
melawan para koruptor!