Beras Plastik |
Hasil tes yang paling ditunggu-tunggu di Indonesia saat ini
akhirnya keluar juga. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti telah mengumumkan hasil
tes laboratorium beras yang diduga mengandung plastik. Beras yang ditemukan di
Bekasi, Jawa Barat, dipastikan bukan beras plastik. Hasil ini berbeda dari uji
laboratorium Sucofindo.
Lantas bagaimana kelanjutan penyelidikan kasus dugaan beras
plastik?
"Kami belum menerima arahan dari Kapolri untuk
tindaklanjuti kasus beras plastik ini," ucap Kabag Humas Polresta Bekasi
AKP Siswo.
Kemarin Kapolri mengumumkan hasil uji laboratorium Puslabfor
Polri, Badan Pengawas Obat dan Makanan, laboratorium Kementerian Perdagangan
dan Kementerian Pertanian. Dari sampel beras yang sama dengan Sucofindo,
Kapolri memastikan tidak ada kandungan plastik.
Pekan lalu, Sucofindo memastikan beras di Bekasi itu
mengandung polynivyl chloride, bahan pembuat pipa dan pembalut kabel.
"Dari dua sampling 250 gram bahan yang dites di
Sucofindo ditemukan karakteristik fisik yang identik. Kedua sampel dilihat
menggunakan alat spectrum. Dalam beras ditemukan senyawa polyvinyl chloride,
bahan baku pipa plastik," ucap Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.
Dari hasil pembacaan sampel ditemukan juga positif
mengandung senyawa BBP (Benzyl Butyl Phtalate), DEHP (Bis 2-ethylhexy
phtalate), DINP (diisonony phtalate). Senyawa tersebut identik dengan pelentur
bahan polyvinyl.
"Secara alamiah bukan berasal dari beras alami.
Seharusnya beras tersebut tidak boleh mengandung unsur kimia," terang
Effendi.
Pemerintah harusnya memprioritaskan kasus ini dengan
sebaik-baiknya karena bisa mencelakakan orang banyak. Harusnya pemerintah juga
malu akan adanya skandal ini. Kok bisa-bisanya beras yang adalah makanan pokok
Indonesia malah disusupi dengan produk berbahaya seperti itu.