Kamis, 11 Juni 2015

Infrastruktur di Daerah Akan Ditingkatkan

pembangunan infrastruktur
Keterbatasan infrastruktur di sejumlah daerah masih menjadi pesoalan yang menghambat proses percepatan pembangunan ekonomi, salah satunya adalah terkait minimnya pasokan listrik di beberapa daerah.

Berkaitan dengan itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan, pemenuhan ketersediaan infrastruktur menjadi prasyarat utama yang harus dilakukan demi mewujudkan pembangunan yang berkualitas.

“Yang dimaksud pembangunan berkualitas adalah membangun untuk manusia dan masyarakat, yang inklulsif dan berbasis luas, dan tidak boleh memperlebar ketimpangan antara golongan dan antara wilayah,” kata Menteri Marwan.

Selain itu, Menteri Marwan menambahkan aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan keseimbangan ekosistem agar menghasilkan pertumbuhan, dan kesejahteraan yang berkelanjutan.

“Pembangunan harus mempertimbangkan lingkungan dan ekosistem di sekitarnya, sehingga tidak merugikan masyarakat sekitar,” ujarnya.

Pembangunan infrastuktur, imbuh Menteri Marwan, diperlukan untuk mendukung agenda prioritas pemerintah pusat yaitu untuk mendukung agenda kedaulatan pangan, kedaulatan energi, kemaritiman, pariwisata, dan industri. “Dengan sasaran kelompok sosial yang luas dan sasaran wilayah yang memperhatikan pemerataan,” katanya.

Untuk memenuhi program tersebut, berdasarkan surat bersama Menteri PPN/Kepala Bapppenas dan Menteri Keuangan Tentang Pagu Indikatif dan Rancangan Awal RKP Tahun 2016, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 8 triliun.

Kesadaran demikian adalah langkah awal dari perubahan. Memang sebaiknya program untuk memajukan infrastruktur di daerah diutamakan sehingga roda perekonomian di daerah bisa maju. Dari sana, maka pemerataan pembangunan pun akan bisa muncul dan berkembang.


Mari kita dukung pembangunan infrastruktur di daerah-daerah!

Pernikahan Sederhana Anak Jokowi

Pernikahan Gibran
Kesederhanaan dalam prosesi pernikahan Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda baik acara adat, akad nikah, maupun resepsi dinilai bisa dijadikan contoh untuk para pejabat negara lainnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan.

"Ini merupakan sebuah fenomena baru dan menjadi contoh buat para pejabat-pejabat negara untuk bisa melakukan pernikahan dengan tidak wah, dalam artian banyak rakyat jelata yang melihat pernikahan dari putra Presiden," katanya.

Luhut berpendapat bahwa rangkaian acara yang digelar mulai dari siraman, seserahan, midodareni, akad nikah, upacara adat, hingga resepsi digelar sangat sederhana untuk ukuran anak orang nomor satu di negeri ini. Hal tersebut juga sesuai dengan keinginan Presiden Jokowi yang memang selalu mengedepankan kesederhanaan.

"Kita lihat tadi malam (saat midodareni), ribuan orang yang datang dari semua penjuru Tanah Air, semua di-manage dengan baik," ujarnya.

Kesederhanaan itu juga tercermin dalam pemilihan saksi pernikahan Gibran dan Selvi yang merupakan Ketua RT di kediaman kedua mempelai. Pemilihan Ketua RT bernama Achmad Yani tersebut sebagai saksi juga dilakukan oleh Jokowi sendiri atas permintaan Gibran.

Sebagai salah satu orang yang cukup dekat dengan Presiden, Luhut mengaku ia bisa merasakan apa yang Jokowi rasakan dalam tahapan-tahapan mantu ini. Apalagi ini merupakan mantu pertama bagi Jokowi.

"Saya lihat Bapak Presiden dan Ibu, ya ada momen tersendiri (keharuan) lah ya dari tadi malam (seserahan dan midodareni)," ucapnya.

Termasuk juga saat tahapan sungkeman yang dilakukan usai akad nikah digelar dan setelah tahapan upacara adat Jawa panggih seperti menginjak telur dan membasuh kaki mempelai pria.

Luhut pun melihat sisi cemerlang dari pernikahan Gibran dan Selvi ini. Ia melihat dari manajemen pesta, katering, dan hal-hal detail lainnya yang dilakukan Gibran sendiri. Ia pun meyakini bahwa Gibran bisa menjadi pemimpin rumah tangga yang baik dan bertanggung jawab.


Memang pernikahan anak Hokowi ini bisa dibilang jauh lebih sederhana dibanding pernikahan anak mantan presiden SBY dulu. Pernikahaan anak SBY dulu memang sangat mewah dan bertentangan dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini.