KPK blusukan ke bandara |
Lagi-lagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beraksi tengah
malam! Tidak mengherankan bahwa pengguna media sosial Twitter meramaikan
hashtag #KPKtidaktidur sebagai bentuk apresiasi kepada kinerja KPK. Kali ini
KPK blusukan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk menyidak pelayanan
kepulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Yang hadir dalam sidak tersebut di antaranya adalah empat
pimpinan KPK yaitu Abraham Samad, Bambang Widjojanto. Zulkarnain dan Adnan
Pandu Praja, Kabareskrim Komjen Irjen Pol Suhardi Alius, Unit Kerja Presiden
Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) yang diwakili oleh Mas
Achmad Santosa dan Yunus Husein serta pihak dari Angkasa Pura II yaitu Direktur
Angkasa Pura II Tri S. Sunoko dan Kepala Bandara Soetta dan sejumlah pejabat
terkait lain.
"Kita saksikan malam ini. Kita kerjasama dengan Mabes
Polri dan Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan
(UKP4), sidak terhadap proses pemulangan TKI. Maksudnya lebih pada kedekatan
uji pelayanan, bukan semata-mata penegakan, tapi dalam proses kami temukan
beberapa pelanggaran hukum. Oleh karena itu tentu akan ditindak lanjut oleh
teman-teman Mabes Polri," ujar Abraham.
"Sidak dilakukan terhadap sistem, prosedur dan sumber
daya dalam pelaksanaan pelayanan publik oleh BNP2TKI serta terhadap pengelolaan
sistem keamanan di Bandara Soekarno Hatta. Sejak 2006, KPK telah menaruh
perhatian khusus pada sistem penempatan TKI melalui kegiatan kajian dan
pemantauan. Hasil kajian KPK telah disampaikan pada Kementerian Tenaga Kerja
dan Transmigrasi dan BNP2TKI," jelas juru bicara KPK, Johan Budi.
18 orang ditangkap sementara untuk diproses sebagai hasil
dari sidak tersebut. Seorang oknum Polri dan dua orang dari TNI Angkatan Darat
juga menjadi yang ditangkap. Namun dalam sidak tersebut belum ada oknum dari
Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)
sebagai institusi yang bertanggungjawab dalam pelayanan kepada TKI. "Kami
akan gali lebih jauh pihak-pihak lain yang diduga terlibat ada mata rantai
mafia jaringan TKI maka pada waktunya kita akan periksa sejauh mana BNP2TKI dan
tidak menutup perluasan penyelidikan," tutur Abraham.
Data BNP2TKI menunjukkan bahwa kedatangan TKI pada 2010 sejumlah
539.169 orang, pada 2011 sejumlah 494.266 orang, pada 2012 sejumlah 393.720
orang dan pada 2013 sejumlah 260.093 orang. Angka yang fantastis bukan apabila
dijumlahkan semua! Memang malang benar nasib para TKI ini. DIpuja-puja sebagai
penyumbang devisa terbesar negara namun perlakuan terhadap mereka sangat tidak
pantas. Seperti yang diungkapkan oleh Abraham berikut ini, “Mereka setengah
mati cari duit, tapi ketika pulang tidak diperlakukan sebagaimana mestinya,
diperas dan intimidasi. KPK prihatin dengan keadaan ini, makanya lakukan sidak.”