Budi Gunawan |
Hari ini masyarakat Indonesia dikagetkan dengan foto yang
banyak beredar di media sosial maupun pesan singkat yang isinya surat
pemberhentian Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Sutarman dan
pemilihan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon penggantinya.
Sekilas tentang latar belakang Budi. Ketika masih berpangkat
Komisaris Besar (Kombes), Budi pernah menjabat sebagai Ajudan Presiden RI di
masa pemerintahan Megawati, tahun 2001 hingga 2004.
Usai masa pemerintahan Mega, karir Budi semakin meningkat.
Budi tercatat sebagai jenderal termuda di Polri saat dipromosikan naik pangkat
bintang satu atau Brigadir Jenderal (Brigjen) dengan jabatan sebagai Kepala
Biro Pembinaan Karyawan (Binkar) Mabes Polri.
Dari Binkar, dirinya naik menjadi Kepala Selapa Polri,
lembaga yang dibawahi Lemdikpol selama 2 tahun. Dirinya juga pernah mengecap
pengalaman menjadi Kapolda Jambi.
Selain itu, Budi juga pernah menjabat sebagai Kapolda Bali.
Gelar Komisaris Jenderal (Komjen) pun berhasil diterimanya saat didapuk menjadi
Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol) pada tahun 2012, yang membawahi
lembaga-lembaga pendidikan seperti Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (SESPIM),
Akademi Kepolisian (Akpol) dan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) memberikan penilaian
atas penunjukan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri. Pemilihan Budi
sebagai calon Kapolri dianggap sepenuhnya berada dalam kewenangan Jokowi
sebagai Presiden. Padahal Jokowi bilang bahwa sebenarnya penunjukan Budi itu
atas usul dari Kompolnas.
"Penunjukan Budi Gunawan sebagai Kapolri, menurut
Kompolnas, itu sepenuhnya adalah kewenangan Bapak Presiden. Dan itu bagian dari
pertimbangan dan rekomendasi Kompolnas kepada Presiden," kata komisioner
Kompolnas, Edisaputra Hasibuan.
Edisaputra berujar bahwa Kompolnas mengaku akan mendukung
keputusan Presiden terkait pemilihan Kapolri pengganti Jendral Sutarman ini. Rekam
jejak Budi Gunawan selama menjabat di kepolisian dianggap sebagai salah satu
nilai plus pria 55 tahun tersebut.
"Kami mendukung sepenuhnya apa yang menjadi putusan
bapak Presiden. Dalam catatan kompolnas, Budi Gunawan adalah pati senior Polri
yang memiliki rekam jejak dan memiliki kinerja yang bagus. Prestasinya juga
banyak," ujar Edi.
Nah permasalahannya, yang mana malah tidak diungkit-ungkit
sama sekali, Budi Gunawan pernah terjerat kasus rekening gendut. Kasus tersebut
sempat heboh karena diekspos oleh Indonesia Corruption Watch (ICW). Salah satu
staf ICW pun dibacok kepalanya karena mengulik-ulik kasus tersebut.
Banyak orang kecewa atas pemilihan tersebut. Jokowi dinilai
belum bisa melepaskan diri dari pengaruh Megawati. Jelas pun bahwa berarti
pemberantasan korupsi bukanlah prioritas Jokowi. Lagi-lagi rapor merah untuk
Jokowi.