Senin, 10 Juni 2013

Kekurangan Tenaga Eksekutif Ciptakan Perang Tawaran Kenaikan Gaji



Bila Anda bekerja di sebuah perusahaan pada level manajer ke atas, lalu ditawari pindah kerja dengan tawaran gaji lebih tinggi? Apa yang Anda lakukan? Menurut sebuah survei yang dilakukan sebuah perusahaan consulting ternama, Monroe Consulting Group, hampir 100 persen menyatakan siap pindah.

Berikut full text press release lembaga tersebut:

Hampir 100 persen kalangan profesional di Indonesia siap pindah kerja jika mendapat tawaran pekerjaan dari perusahaan lain. Fakta ini terungkap dalam survei terkini oleh Monroe Consulting Group, salah satu perusahaan rekrutmen eksekutif terdepan di Asia Tenggara.

Sebanyak 597 orang dari kalangan profesional di Indonesia yang memiliki pendapatan lebih dari Rp 14 juta per bulan menjadi responden dalam survei Responden survei Monroe Consulting Group tersebut. Survei itu juga menunjukkan motivasi utama kepindahan tersebut adalah peningkatan pendapatan.

Lebih dari 25 persen responden menyatakan mereka mengharapkan kantor barunya memberikan kenaikan gaji pokok lebih dari 50 persen. Sementara itu, 18 persen responden lainnya akan meminta kenaikan gaji antara 41 persen hingga 50 persen jika dibajak.

“Hasil survei ini benar-benar luar biasa karena menunjukkan kalangan eksekutif di Indonesia punya tendensi besar pindah ke perusahaan lain,” kata Regional Managing Director Monroe, Andrew Hairs. “Asalkan benefit yang ditawarkan lebih baik, maka mereka siap pindah kerja.”

Hairs mengatakan, mayoritas responden sebenarnya cukup puas dengan pekerjaannya yang sekarang. Tak heran survei mengungkapkan, 40 persen dari mereka akan membatalkan pengunduran diri jika diberikan promosi atau kenaikan gaji.

Menurut Hairs, survei ini menunjukkan saat ini ketersediaan sumber daya manusia pada level eksekutif tidak sebanding dengan ledakan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Padahal, kata Hairs, kebutuhan semakin tinggi akibat ekspansi secara masif oleh perusahaan lokal dan masuknya perusahaan asing.

“Kekurangan tersebut membuat banyak perusahaan harus bekerja keras mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas buat mengisi posisi-posisi kunci,” kata Hairs. “Akibatnya ada perang tawar menawar yang membuat karier dan besarnya gaji karyawan perusahaan Indonesia meningkat dengan cepat.”

Bagi kalangan profesional itu kabar baik, namun menurut Deputy Country Manager Monroe di Indonesia, Bagus Hendrayono, buat perusahaan itu jadi masalah besar. “Banyak perusahaan frustasi dengan terus meningkatnya permintaan kenaikan gaji oleh karyawan dan para pencari kerja,” ujarnya.

Bagus melihat tren kenaikan itu tidak akan berhenti dalam waktu dekat. Namun kecenderungan itu tidak akan bertahan dalam jangka panjang.

“Monroe melihat kenaikan itu akan melambat bahkan ada potensi menurun pada 2015,” kata Bagus. “Pada saat itu akan ada kebijakan yang memudahkan masuknya sumber daya manusia dari Komunitas Ekonomi ASEAN.”

Kebijakan itu akan membuka keran aliran pekerja asing dari nega-negara ASEAN. Mereka bisa mengisi kekurangan posisi eksekutif menengah di Indonesia.  (*)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar