swasembada pangan |
Satu per satu gol pemerintah mulai dikerjakan. Presiden Joko
Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bertemu
kalangan pengusaha nasional yang bergerak di industri pangan.
Kalangan pengusaha yang hadir adalah Ketua Umum Kadin
Indonesia Suryo Bambang Sulisto, Ketua Umum Kadin Bidang Agribisnis dan Pangan,
Franky Widjaja, Ketua Uum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo)
Franky Welirang, dan Ketua Umum Kadin Bidang Lingkungan Hidup dan Perubahan
Iklim, Shinta Kamdani.
Pertemuan tersebut membahas langkah-langkah konkret yang
akan ditempuh pengusaha untuk membantu pemerintah mewujudkan ketahanan dan
swasembada pangan, pasca digelarnya Jakarta Food Security Summit ke-3 pada
Februari lalu.
Ketua Panitia Pengarah Jakarta Food Security Summit ke-3
Franky Oesman Widjaja mengatakan, dunia usaha siap bersinergi dengan pemerintah
membangun ketahanan pangan dan energi bagi peningkatan kesejahteraan petani.
“Keberlangsungan dan keberhasilan program ini sangat
tergantung pada ketersediaan lahan dan kepastian tata ruang. Pengusaha siap
mendukung upaya pemerintah,” ujar Franky Widjaja yang menjabat chairman Sinar
Mas Agribusiness & Food.
Dia menyatakan bahwa upaya pemerintah membangun swasembada
dan ketahanan pangan seiring peningkatan kesejahteraan petani sejalan dengan
visi Partnership for Indonesia’s Sustainable Agriculture (PISArgo).
Skim tersebut menurutnya adalah upaya sektor swasta dan
pemerintah membangun kemitraan terbuka untuk meningkatkan produktivitas
komoditas pangan, dan meningkatkan kesejahteraan petani dengan memberikan
pendampingan melalui koperasi.
“PISArgo berperan sebagai bapak angkat bagi petani melalui
pendampingan di koperasi. Sebenarnya, skim ini sudah siap diaplikasikan,” jelasnya.
Bagus sekali bahwa pemerintah menyadari perlunya kerjasama
dengan swasta untuk mewujudkan targetnya dan bahkan untuk yang namanya
swasembada pangan. Pemerintah tidak boleh angkuh dan merasa pasti hebat bisa
mewujudkan semuanya sendiri. Memang sudah saatnya memanfaatkan menggandeng
swasta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar