Bambang Brodjonegoro |
Tidak percuma Jokowi menghabiskan waktu yang cukup lama di
Jepang beberapa minggu lalu. Hasilnya luar biasa besar bagi Indonesia. Pemerintah
Jepang sudah menyatakan komitmentnya untuk menyasar investasi pada proyek
infrastruktur pembangkit listrik batubara di Indonesia.
"Pemerintahnya (Jepang) sudah menegaskan bahwa mereka
tetap mendukung pembangkit listrik batubara," terang Menteri Keuangan
Bambang Brodjonegoro.
Ditambahkannya pula bahwa pihak Jepang pula bisa meyakinkan
bahwa pembangkit listrik tenaga batubara tersebut merupakan teknologi ramah
lingkungan.
Oleh karena itu pemerintah optimistis bahwa arus investasi
dari Jepang makin lancar apalagi pemerintah rencananya akan menerbitkan Samurai
Bond, obligasi dengan mata uang Yen yang diharapkan bisa menguntungkan
pemerintah dalam hal finansial.
"Sifatnya clean technology atau yang sudah ramah
lingkungan," ujarnya.
Samurai Bond sendiri terakhir diterbitkan pada tahun 2012.
Obligasi ini diharapkan bisa meningkatkan minat para investor khususnya dari
Jepang dan mempermudah masuknya arus investasi.
"Kami optimistis transaksi yang dilakukan adalah
transaksi yang menguntungkan buat pemerintah dalam konteks financing," terangnya.
Ia mengatakan, Indonesia di mata Jepang merupakan negara
peringkat pertama dalam segi potensi investasi.
Bambang mengatakan, saat ini tugas pemerintah merealisasikan
minat investasi itu untuk dapat segera membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM),
Jepang masuk dalam lima besar negara dengan investasi terbanyak di Indonesia
sejak 2010. Bahkan, Jepang merupakan negara dengan investasi terbesar di
Indonesia senilai US$ 4,7 miliar pada 2013. Sementara itu, investasi Jepang di
Indonesia turun menjadi US$ 2,7 miliar pada 2014.
Infrastruktur memang adalah salah satu sektor yang paling
penting yang perlu dikembangkan di Indonesia saat ini. Dengan infrastruktur
yang maju, otomatis akan menggulirkan roda perekonomian yang lebih maju lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar