Mayoritas calon Presiden yang
akan berlaga dalam Pemilihan Presiden 2014 (Pilpres) membawa beban berat masa
lalu. Salah satunya Aburizal Bakrie (ARB), yang mengklaim telah memperoleh boarding pass untuk maju menjadi Calon
Presiden dari Partai Golkar. Beban ARB bakal menjadi lebih berat lagi pada Pemilu
nanti setelah video skandal kunjungannya bersama dua artis kakak beradik Marcela
Zailanti dan Olivia Zailanti ke pulau yang dikenal sebagai destinasi bulan madu
menyebar di media-media sosial dan media-media mainstream.
Di dalam video tersebut Aburizal ‘Ical’
Bakrie mengunjungi Maladewa dengan pesawat jet pribadi. Di dalam pesawat itu,
terlihat lengang, hanya 4 orang yang tertangkap kamera – Ical yang duduk di
barisan depan berdampingan dengan Marcella dan di berisan belakang (menghadap
kamera) seorang anggota politisi Golkar dan sang adik, Olivia Z, yang memegang
handicam. Keempatnya terlihat bercanda dengan akrab.
Video tersebut berjudul "Aburizal
Bakrie & Marcella Zalianty Liburan Bersama Ke Maladewa." Terlihat
video skandal Maladewa tersebut diunggah pemilik akun ARB pada 20 Maret 2014. Hingga
pagi ini, sudah 80,803 pengunjung yang menonton video tersebut. Video skandal
ARB bersama 2 artis tersebut muncul dalam beberapa judul. Ada yang menulis
dengan judul: “Capres Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) + Marcela Zalianty
Berama Wakil Ketua Komisi III DPR Azis Syamsuddin + Olivia Zailanti, Romantis
di pulau Maladewa/Maldives”.
Tak hanya video, ada foto juga
sang ketua Partai Golkar itu memeluk erat boneka Teddy Bear milik sang artis.
Ada juga foto dalam pesawat terlihat ARB memeluk Marcella. Belum ada penjelasan
apakah foto tersebut asli atau hasil editan. Sontak, foto dan video-video itu
bertebaran di media-media sosial dengan komentar-komentar nada mengecam, sinis,
tapi ada juga ada yang menimpali dengan santai. Pertanyaan-pertanyaan yang
banyak muncul mempertanyakan liburan ke Maladewa tersebut. “Ada apa seorang
ketua Partai berwisata ke Maladewa dengan dua artis ke pulau Honeymoon?
Berfoya-foya?”.
Maladewa memang langgan para artis-artis holiwood dan orang-orang kaya di dunia untuk berlibur. Dengan tarif hotel berkisar US$2,500 per malam, tentu bukan tempat plesiran biasa. Hotel-hotel yang bertebaran di sekitar pantai/Atol dengan pemandangan yang wah menarik wisatan luar-negeri. Bagi pasangan yang ingin honeymoon, Maladewa memang tempatnya. Sebagian orang mengatakan, pergilah ke Maladewa sebelum Anda meninggal. It's heaven on earth.
Maladewa memang langgan para artis-artis holiwood dan orang-orang kaya di dunia untuk berlibur. Dengan tarif hotel berkisar US$2,500 per malam, tentu bukan tempat plesiran biasa. Hotel-hotel yang bertebaran di sekitar pantai/Atol dengan pemandangan yang wah menarik wisatan luar-negeri. Bagi pasangan yang ingin honeymoon, Maladewa memang tempatnya. Sebagian orang mengatakan, pergilah ke Maladewa sebelum Anda meninggal. It's heaven on earth.
Ada yang mencak-mencak dengan
mengatakan, inikah tipe calon Presiden yang akan memimpin 240 juta penduduk,
plesiran ke pulau wisata bersama artis dan bersenang-senang di atas penderitaan
rakyat?
ARB dan Marcella Zailanty sudah
mengkonfirmasi pada akhir pekan bahwa orang-orang yang terlihat di video
tersebut memang mereka. Benar mereka mengunjungi pulau Maladewa. Marcella dalam
keterangannya kepada media mengatakan video tersebut diambil akhir 2009 atau
awal 2010. Ada pihak-pihak yang berusaha memeras dirinya dan keluarga Bakrie dengan
menyebar video tersebut. Marcella sendiri menyerahkan ke Golkar apakah akan
melaporkan penyebar video tersebut.
Namun, dari publik tak akan
menghiraukan apakah mereka yang terlihat dalam video tersebut akan melaporkan
ke polisi. Publik mungkin akan justru berterimakasih dengan beredarnya video
tersebut. Paling tidak publik akan mendapat informasi tambahan mengenai
karakter seorang tokoh/pemimpin partai yang menjadi bakal calon presiden
di Pemilu nanti.
Komentar-komentar pedas di
media-media sosial maupun di media-media mainstream online, dapat dipahami
apalagi saat ini ARB menjadi Capres dari Golkar. Rakyat butuh informasi
selengkap-lengkapnya mengenai sosok-sosok yang disuguhkan kepada mereka
sehingga kelak saat hari H, mereka mendapatkan pilihan yang tepat sesuai hati
nurani. Publik butuh memilih Calon Presiden yang bertanggungjawab, punya
tenggang rasa dengan rakyat, tidak justru berplesiran ke pulau honeymoon pula.
Publik dan rakyat butuh seorang pemimpin yang melayani mereka, memahami
kebutuhan rakyat dan mementingkan kepentingan bangsa di atas kepentingan
pribadi, golongan atau bisnis.
Menyebarnya video skandal
pelesrian bersama dua artis tersebut merupakan pukulan telak, tidak hanya pada
Aburizal Bakrie sendiri, tapi bisa juga bagi Partai Golkar. Sejauh mana dampak
penyebaran video tersebut terhadap Golkar dan ARB, akan terlihat pada hasil
Pemilu nanti. Namun, melihat dampak, reaksi publik dan media, tampaknya, video
tersebut menjadi pukulan bagi ARB dan Golkar yang bakal mempengaruhi pilhan
para voters nanti.
Saat ini, dengan berbagai
persoalan bangsa yang begitu banyak, mulai masalah ekonomi, masalah kebangsaan,
maupun masalah moral, mendera bangsa ini. Masalah kebangsaan, misalnya,
meningkatnya masalah intoleransi antar umat beragama dan antar kelompok
masyarakat. Berbagai kelompok menggunakan cara-cara kekerasan untuk menindak atau
menyerang pihak atau kelompok lain yang tidak sejalan dengan kelompoknya.
Daerah-daerah mulai mementingkan daerahnya terkait pengelolaan SDA sehingga
benturan antar daerah dan pusat mulai meningkat. Ada daerah yang merasa
ditinggalkan, karena SDA di wilayahnya dikeruk oleh pengusaha-pengusaha
nasional yang tak bertanggungjawab.
Masalah-masalah ekonomi juga tak
kalah banyaknya. Mulai dari masalah pengangguran, kemiskinan, kebijakan ekonomi
yang tidak menyentuh kepentingan umum, ancaman krisis pangan dan energi,
masalah salah pengelolaan SDA dan bejibun masalah-masalah lain. Di sektor
energi, banyak proyek-proyek minyak dan gas bumi yang mangkrak atau
tertunda/terlambat. Banyak juga perusahaan migas yang menunda atau menahan
investasi mereka karena ketidakpastian berusaha, termasuk keputusan perpanjangan
kontrak blok-blok migas, termasuk Blok Mahakam, yang kini belum diputuskan
pemerintah (Kementerian ESDM).
Kita juga banyak menyaksikan
berbagai skandal dan kasus yang mencuat ke permukaan, seperti skandal politisi
yang terlibat skandal sex dengan artis-artis, skandal threesome Ustad Cisarua
baru-baru ini, skandal/kasus korupsi yang melibatkan tokoh-tokoh partai atau
elit politik, dan lain-lain.
Kita berharap, Pemilu 2014 ini
akan menghasilkan para politisi Senayan yang mengutamakan kepentingan bangsa
dan rakyat di atas kepentingan golongan, serta Presiden yang menjadi panutan
bagi rakyat, seorang pemimpin jujur, tidak hipokrit – muncul manis di hadapan
publik, tapi dari belakang menikam rakyatnya sendiri. (*)